Jumlah Uang Beredar merupakan likuiditas perekenomian yang mempengaruhi aktivitas-aktivitas perekonomian.
Kegiatan perekonomian suatu negara tidak pernah terlepas dari kegiatan pembayaran uang. Lalu lintas pembayaran uang berarti menyangkut jumlah uang beredar.
Perubahan dalam jumlah uang beredar akan berpengaruh terhadap kegiatan perekonomian diberbagai sektor. Peningkatan jumlah uang beredar yang berlebihan dapat mendorong peningkatan harga (Inflasi tinggi) melebihi tingkat yang diharapkan sehingga dalam jangka panjang dapat menggangu pertumbuhan ekonomi.
Sebaliknya, apabila peningkatan jumlah uang beredar sangat beredar sangat rendah maka kelesuan ekonomi akan terjadi. Apabila hal ini berlangsung terus menerus, kemakmuran masyarakat secara keseluruhan pada gilirannya akan mengalami penurunan.
Dengan demikian pengelolaan jumlah uang beredar harus selalu dilakukan dengan hati-hati dengan mempertimbangkan pengaruh yang akan terjadi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Di dalam kehidupan masyarakat, jumlah uang yang beredar ditentukan oleh kebijakan dari bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang melalui kebijakan moneter. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar adalah
- Kebijakan Bank Sentral berupa hak otonom dan kebijakan monter (meliputi: politik diskonto, politik pasar terbuka, politik cash ratio, politik kredit selektif) dalam mencetak dan mengedarkan uang kartal.
- Kebijakan pemerintah melalui menteri keuangan untuk menambah peredaran uang dengan cara mencetak uang logam dan uang kertas yang nominalnya kecil.
- Bank umum dapat menciptakan uang giral melalui pembelian saham dan surat berharga.
- Tingkat pendapatan masyarakat.
- Tingkat suku bunga masyarakat.
- Selera konsumen terhadap suatu barang (semakin tinggi selera konsumen terhadap suatu barang maka harga barang tersebut akan terdorong naik, sehingga akan mendorong jumlah uang yang beredar semakin banyak, demikian sebaliknya).
- Harga barang.
- Kebijakan kredit dari pemerintah.
0 Komentar